PRINSIP PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI

 

Tugas Mata Kuliah Teori Dan Strategi Pendidikan

Portofolio Ke-10_Kartikaningsih_2308049030

 

PRINSIP PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI



Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mengunakan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Di dalam prinsip pengembangan kurikulum meliputi prinsip berorientasi pada tujuan, prinsip relevansi,   prinsip   efektivitas   dan   efisiensi,   prinsip   fleksibilitas,   prinsip keseimbangan, prinsip keterpaduan, dan prinsip mutu.

Dalam mengembangkan KBK juga menggunakan berbagai prinsip. Mengenai prinsip dalam pengembangan KBK. Depdikbud (2002) menyatakan terdapat sembilan prinsip pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) diantaranya adalah sebagai berikut :

1)      Keimanan, Nilai, dan Budi Pekerti Luhur

2)      Penguatan Integritas Nasional

3)      Keseimbangan Etika, Logika dan Kinestetika

4)      Kesamaan memperoleh kesempatan

5)      Abad Pengetahuan dan Teknologi Informasi

6)      Pengembangan keterampilan untuk hidup

7)      Belajar sepanjang hayat

8)      Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komperhensif

9)      Pendekatan menyeluruh dan kemitraan

Mengenai prinsip melaksanakan KBK menurut Sanjaya (2005:24-25) berpendapat, terdapat empat prinsip dalam melaksanakan KBK yaitu :

a.       Kesamaan memperoleh kesempatan

Prinsip ini mengandung pengertian, bahwa melalui KBK penyediaan tempat yang memberdayakan semua peserta didik secara demokratis dan berkeadilan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap sangat ditamakan.

b.   Berpusat pada anak didik

Upaya memandirikan peserta didik untuk belajar, bekerjasama dan menilai diri sendiri ditamakan agar para peserta didik mampu membengun kemauan,pemehaman dan pengetahuannya. Peyajian disesuaikan dengan tahapan-tahapan perkembangan peserta didik melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

c.       Pendekatan menyeluruh dan kemitraan

Pendekatan yang digunakan dalam mengorganisasikan pengalaman belajar berfokus pada kebutuhan peserta didik yang bervariasi dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Keberhasilan pencapain pengalaman belajar menuntut kemitraan dan tanggung jawab bersama dari peserta didik, instansi pendidikan, pendidik,dunia usaha, masyarakat.

d.      Kesatuan dan kebijaksanaan dan beragam pelaksanaan

Standar kompetensi disusun pusat dan cara pelaksanaanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing daerah atau sekolah.

 

Persiapan Pembelajaran

Berikut persiapan pembeajaran berbasis kompetensi :

·         Mengidentifikasi kompetensi dan sub kompetensi

·         Mengidentifikasi indikator pencapaian dalam bentuk kriteria unjuk kerja

·         Mengidentifikasi materi pokok pembelajaran

·         Menyiapkan strategi pembelajaran

·         Merencanakan alat dan sumber belajar

·         Merencanakan media pemelajaran

·         Merencanakan evaluasi  pemelajaran dan menyiapkan administrasi pemelajaran

Prosedur Pembelajaran

Berikut prosedur pembelajaran :

·         Menyiapkan kelas

·         Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai

·         Memberikan pretes dan atau melihat kemampuan yang telah dimiliki siswa (RPL)

·         Menjelaskan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan

·         Menjelaskan penilaian kompetensi yang dikembangkan

·         Menyampaikan sesi pembelajaran materi

·         Menjelaskan hal-hal kunci

·         Mendorong partisipasi aktif siswa untuk mengajukan pertanyaan

·         Menjawab pertanyaan dan memberi komentar 

·         Meringkas hal-hal kunci untuk proses latihan

·         Mempasilitasi dan membimbing

·         Menyiapkan bahan ajar dan alat bahan sesuai kebutuhan untuk belajar mandiri

Prosedur Pembelajaran

Berikut prosedur pembelajaran :

·         Memantau dan menilai proses latihan

·         Memberikan kesempatan siswa untuk bereksperimen dan membuat keputusan

·         Memberikan umpan balik yang konstruktif selama proses latihan

·         Mengevaluasi dan memberi Umpan Balik

·         Menilai hasil belajar sesuai dengan sasaran unjuk kerja

·         Mendiskusikan penilaian hasil belajar dengan siswa

·         Menginformasikan hasil belajar dan memberi umpan balik Mendiagnosis hasil belajar siswa

 

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) memiliki karakter sebagai berikut :

·         Berorientasi pada Hasil Belajar.  Fokus pada pencapaian kompetensi yang spesifik dan terukur yang harus dimiliki oleh peserta didik. Kompetensi mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan.

·         Pendekatan Holistik. Mempertimbangkan seluruh aspek perkembangan peserta didik, termasuk kognitif, afektif, dan psikomotorik. Mengintegrasikan berbagai mata pelajaran untuk mencapai kompetensi yang komprehensif.

·         Fleksibilitas dan Keterbukaan.Kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan karakteristik peserta didik. Memberikan ruang bagi guru untuk mengembangkan bahan ajar dan metode pembelajaran yang sesuai dengan konteks siswa.

·         Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa. Mengutamakan keterlibatan aktif peserta didik dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dirancang untuk mendorong eksplorasi, kreativitas, dan keterampilan berpikir kritis.

·         Penilaian Autentik. Penilaian didasarkan pada kemampuan nyata yang ditunjukkan oleh peserta didik dalam konteks yang relevan. Menggunakan berbagai metode penilaian, termasuk observasi, proyek, portofolio, dan tes kinerja.

·         Pembelajaran Kontekstual. Materi pembelajaran dikaitkan dengan situasi nyata yang dihadapi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan relevan.

·         Pengembangan Profesional Guru. Guru diberdayakan dan dilatih untuk mengembangkan dan menerapkan pendekatan berbasis kompetensi.Guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam proses belajar mengajar.

·         Kolaborasi dan Kemitraan:
Melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk orang tua, masyarakat, dan dunia industri dalam proses pendidikan. Mengembangkan hubungan yang kuat antara sekolah dan lingkungan sekitar.

·         Pembelajaran Berkelanjutan. Menekankan pentingnya belajar sepanjang hayat dan pengembangan diri terus-menerus. Mendorong peserta didik untuk selalu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, yaitu:

·         Menekankan pada pencapaian kompetensi siswa. KBK berfokus pada apa yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa, bukan pada materi pelajaran itu sendiri. Hal ini membuat siswa lebih aktif dan mandiri dalam belajar, karena mereka harus mencari sendiri cara untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

·         Mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam KBK, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam mencapai kompetensi. Siswa didorong untuk menjadi pembelajar aktif dan mandiri, dan mereka memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka sendiri.

·         Meningkatkan motivasi belajar siswa. KBK memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dengan cara yang lebih menarik dan relevan dengan kehidupan mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan membuat mereka lebih terlibat dalam proses belajar mengajar.

·         Memudahkan penilaian hasil belajar. KBK menggunakan penilaian berbasis kompetensi, yang lebih objektif dan terukur dibandingkan dengan penilaian tradisional. Hal ini membuat guru lebih mudah untuk menilai kemajuan belajar siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

·         Mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia kerja. KBK dirancang untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia kerja. Siswa diajarkan untuk menjadi pembelajar yang mandiri, kreatif, dan kritis, serta memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain.

Manfaat Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Berikut manfaat pembelajaran berbasis kompetensi :

·         Memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih bertanggungjawab untuk mengembangkan ketrampilan pada kecepatan tertentu

·         Memungkinkan siswa bersikap lebih bertanggungjawab terhadap kemajuannya

·         Memotivasi dan membuat siswa aktif memusatkan perhatian pada tugas-tugasnya

·         Memungkinkan fasilitator menyesuaikan antara pelatihan dengan persyaratan kinerja

·         Memungkinkan instruktor menentukan waktu mulai, selesai dan kecepatan program

·         Menyederhanakan prosedur penilaian

·         Menjamin kemampuan lulusan di tempat kerja

Masalah pada kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dapat bervariasi tergantung pada konteks dan implementasinya di lapangan. Beberapa masalah umum yang sering dibahas meliputi:

·         Kesiapan Guru.  Tidak semua guru mungkin memiliki kesiapan atau pelatihan yang memadai untuk mengimplementasikan kurikulum KBK yang menekankan pada pengembangan kompetensi siswa.

·         Kurangnya Sumber Daya. Kadangkalasekolah mungkin tidak memiliki cukup sumber daya fisik (buku teks, perangkat lunak, peralatan laboratorium, dll.) atau sumber daya manusia (guru yang terlatih, tenaga administratif yang memadai) untuk mendukung kurikulum ini.

·         Evaluasi dan Penilaian. Menilai pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan KBK bisa menjadi tantangan. Sistem evaluasi yang tidak sesuai dengan pendekatan kompetensi dapat mengurangi efektivitas kurikulum.

·         Kesiapan Siswa. Siswa mungkin perlu penyesuaian untuk berpindah dari kurikulum yang lebih tradisional yang menekankan pada pengetahuan dan keterampilan akademik langsung ke kurikulum KBK yang menuntut penerapan kompetensi dalam konteks nyata.

·         Sinkronisasi dengan Perguruan Tinggi atau Dunia Kerja. Kurikulum KBK harus dirancang untuk mempersiapkan siswa tidak hanya untuk perguruan tinggi tetapi juga untuk dunia kerja. Tidak sinkronnya kurikulum dengan harapan dari dua sektor ini dapat menjadi masalah.

·         Pemahaman dan Konsistensi Implementasi. Tergantung pada interpretasi dan penerapan lokal, pemahaman terhadap kurikulum KBK dapat bervariasi di antara guru dan sekolah, yang dapat mengarah pada ketidakjelasan atau inkonsistensi dalam pelaksanaannya.

Pemecahan masalah terkait kurikulum KBK sering kali melibatkan pelatihan lanjutan bagi guru, alokasi sumber daya yang memadai, pengembangan instrumen evaluasi yang sesuai, serta komunikasi yang kuat antara semua pemangku kepentingan pendidikan.

 Referensi:

https://staffnew.uny.ac.id/upload/132231727/pendidikan/PERTEMUAN+I+EVABEL-PENDAHULUAN.pdf
https://staffnew.uny.ac.id/upload/131268114/pengabdian/kurikulum-berbasis-kompetensikbkdipresentasikan-oleh-marsigit-pada-penataran-akta-mengajar-v-akademi.pdf

Pembahasan diskusi kelompok tentang prinsip pembelajaran berbasis kompetensi

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip-prinsip Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Model Instruksional Dick dan Carey

Sistem Pendidikan Vokasi di Inggris